Kamis, 28 April 2011

Fotogrametri



Definisi Fotogrametri
Fotogrametri merupakan seni, ilmu, dan teknologi perolehan informasi tentang obyek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran, dan penafsiran foto udara (Thomson dan Gruner, 1980).

Istilah Fotogrametri berasal dari kata photos (=sinar), gramma (=sesuatu yang tergambar) dan metron (=mengukur). Secara sederhana maka fotogrametri dapat diartikan sebagai "pengukuran secara grafis dengan menggunakan sinar". Dari definisi tersebut dapat dimengerti bahwa fotogrametri meliputi (Wolf, 1983) :
-Perekaman obyek (pemotretan)
-Pengukuran gambar obyek pada foto udara
-Pemotretan hasil ukuran untuk dijadikan bentuk yang bermanfaat (Peta).

Garis besar Proses Fotogrametri


...Diagram...


a. Persiapan
Secara teknis dalam kegiatan persiapan di lakukan "
- Perencanaan pemotretan
- Perencanaan Pengukuran dan Penandaan titik kontrol tanah (premarking)

b. Premarking/Penandaan titik kontrol tanah
Sebelum dilakukan pemotretan pada setiap titik kontrol tanah yang ada harus diberi tanda (premark). Hal ini dimaksudkan supaya pada foto udara hasil pemotretan nantinya akan dapat ditemukan titik-titik kontrol tanah tersebut. Hal ini sangat penting artinya dalam pekerjaan triangulasi udara.

c. Pengukuran titik kontrol tanah
Titik kontrol tanah yang telah ditandai kemudian diukur untuk mengetahui koordinatnya, baik koordinat planimetri (X,Y) maupun tinggi (Z). Biasanya untuk daerah datar cukup diukur koordinat planimetrinya, sedangkan untuk daerah bergunung selain koordinat planimetri juga harus diukur tingginya. Koordinat titik kontrol tanah ini diperlukan untuk proses triangulasi udara.

d. Pemotretan
Pemotretan dilakukan sesuai dengan perencanaan pemotretan. Dari hasil pemotretan diperoleh foto udara dari daerah yang akan dipetakan. Foto udara yang dihasilkan dapat dapat diketahui baik tidaknya dari kualitas ketajaman dan kesempurnaan overlap dan sidelapnya. Biasanya foto udara mempunyai overlap 60% dan sidelap 30%, dan untuk keperluan tertentu bisa dibuat dengan overlap 80% dan sidelap 60%

e. Triangulasi Udara
Untuk keperluan proses penyeragaman skala pada setiap foto udara harus terdapat sejumlah titik kontrol tanah. Mengingat pekerjaan fotogrametri meliputi daerah yang luas dan meliputi jumlah foto yang sangat banyak, maka pengadaan titik kontrol tanahnya dilakukan dengan cara triangulasi udara. Secara sederhana triangulasi udara merupakan proses transformasi dari koordinat yang diukur di foto ke koordinat tanah dengan bantuan titik kontrol tanah dengan bantuan titik kontrol tanah hasil (c).

f. Proses restitusi
Proses ini secara sederhana dapat dikatakan sebagai proses penyeragaman skala, dari foto udara yang tidak seragam skalanya menjadi peta/foto yang seragam skalanya. Untuk daerah datar biasa dilakukan dengan cara restitusi foto tunggal, dan disebut sebagai proses rektifikasi, hasilnya berupa foto terrektifikasi. Untuk daerah bergunung dilakukan dengan cara restitusi foto stereo, yang meliputi pekerjaan orientasi model dan dilanjutkan dengan proses plotting atau orthophoto, hasilnya bisa berupa manuskrip peta garis atau porthophoto.

g. Mosaik
Secara sederhana dapat dikatakan sebagai proses penyambungan foto, sehingga diperoleh format ukuran yang lebih luas. Dalam rangkaian pekerjaan pemetaan fotogrametri, yang dibuat mosik adalah foto terrektifikasi atau orthophoto, dan dikontrol dengan adanya titik ikat. Istilah yang lebih tepat sering disebut mosaik terkontrol.

h. Interpretasi foto
Informasi tekstual (tutupan lahan) dari daerah yang dipotret, yang akan disajikan sebagai keterangan pada petatidak mungkin untuk didata langsung dilapangan, melainkan diperoleh dengan cara diinterpretasikan melalui foto udara. Keyakinan hasil interpretasi biasanya cukup berdasarkan kunci-kunci interpretasi, akan tetapi kadang-kadang harus diuji kebenarannya dengan melakukan identifikasi lapangan.

i. Kartografi
Untuk menyajikan peta, baik peta garis maupun peta foto dalam bentuk yang baku lengkap dengan informasi peta yang diperlukan, maka harus melalui tahapan pekerjaan kartografi.

j. Peta garis dan Peta Foto
Peta garis dan peta foto merupakan produk akhir dari pemetaan fotogrametri. Pada peta garis detil-detil di lapangan digambarkan dalam bentuk simbol-simbol, sedangkan pada peta foto terekam sebagai citra foto.

PROSES DIGITASI PADA AUTOCAD DAN MENGEXPORT KE ARCGIS


Nama : Bisri Alfarisi

1.      Seperti biasa kita membuat new project terlebiih dahulu pada autoCAD, setelah itu kita akan melakukan proses digitasi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a.       Mula-mula kita buka data yang akan di digitasi dengan mengklik map, lalu pilih image, lalu klik insert, pilih data yang telah anda simpan sebelumnya, lalu klik open.
b.      Nah, setelah gambarnya muncul, untuk selanjutnya kita akan membuat layer-layernya dahulu, yaitu dengan cara klik layer properties manager (ada pada pojok kiri atas ), setela itu klik new layer, lalu tulis data apa saja yang akan di digitasi (missal : gedung, as jalan, pohon, taman, dll), kemudian atur warnanya sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.
c.       Kemudian Lakukan digitasi sesuai dengan layer-layernya (pada layer gedung kita digit gedung, pada layer jalan kita digit jalannya saya, dst)
d.      Setelah itu, kita analisis, agar tiap digitasi pada masing-masing layer tidak ada kesalahan, yaitu dangan cara klik map, pilih topology, lalu klik create, maka akan muncul table create polygon topology (bila layer yang akan dianalisis adalah pohon, maka file type yg digunakan adalah node, bila as jalan yaitu network, sedangkan gedung yaitu polygon), lalu next, kemudian klik slect manually, lalu block semua digitasi, lalu enter, next terus ,sampai akhirnya finish (lakukan pada tiap layer)


e.       Setelah semuanya telah selesai dianalysis, kita save ditempat yang anda inginkan, dengan meng-klik  map, pilih tool, klik export, dan formatnya harus bertype shp (tujuannya agar dapat dibuka di Arcgis), lalu ok.
f.        Pada saat melakukan penyimpanan, kita tidak bisa menyimpan semua layer sekaligus, harus satu-persatu.
2.      Sekarang kita akan memanggil data yang telah anda simpan dan membukanya di software arcgis, yaitu dengan cara :
a.       Setelah mengkik 2x software arcgis  maka akan muncul tampilan awal arc map, kita pilih a new empty map
b.      Setelah itu klik add data pada toolbar argis, lalu pilih data yang anda simpan sebelumnya, lalu klik add (ingat, memenggil datanya harus satu-persatu, tidak boleh sekaligus).

c.       Agar lebih menarik, kita setting pada layernya, dan mengganti warna dan lambing agar terlihat lebih indah, seperti gambar dibawah ini.

d.      Sekian dan terima kasih

Minggu, 24 April 2011

<script src="http://kumpulblogger.com/sca.php?b=153660" type="text/javascript"></script>

Senin, 18 April 2011

Manusia dan Kebudayaan





Kebudayaan Nasional Indonesia

            Kebudayaan sebagai hasil karya, karsa, dan cipta manusia yang digunakan untuk menghadapi lingkungan dimana manusia itu hidup. Kebudayaan memiliki pengertian yang luas dibandingkan dengan peradaban yang merupakan bagian dari kebudayaan itu sendiri. Sehingga kebudayaan memiliki pengertian beberapa hal yang menyangkut:

·         tingkah laku
·         hasil-hasil tingkah laku
·         aturan-aturan tingkah laku yang terpola dalam kehidupan masyarakat.

Karena kebudayaan memiliki pengertian yang luas, maka berikut ini Suhandi (1987: 33-36) mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki cirri-ciri umum, yaitu:

·         Kebudayaan yang dipelajari
·         Kebudayaan yang diwariskan atau diterusakan
·         Kebudayaan hidup dalam masyarakat
·         Kebudayaan dikembangkan dan berubah
·         Kebudayaan itu terintegrasi

Walaupun setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, tetapi memiliki cirri umum yang sama

Definisi Oceanografi


Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan γράφειν atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika.
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut.
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut.
Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for the Exploration of the Sea (1901).

Cabang Ilmu Oceanografy


Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang:
Cabang-cabang tersebut menunjukkan bahwa banyak ahli oceanografi pada awalnya mendapat pendidikan ilmu pasti atau matematika dan kemudian menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan interdisipliner mereka untuk oceanografi