Jumat, 25 November 2011


Lingkup Pekerjaan Survey (Management Survey)
Pekerjaan utama yang dilaksanakan melingkupi :
1.    Survei pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dari tempat survei. Kegiatan ini meliputi :
·         Koordinasi dengan instansi yang terkait
·         Penentuan lokasi basecamp
·         Pencarian peta dasar
·         Penentuan lokasi titik ikat
·         Komunikasi kepada masyarakat sekitar
·         menyewa kendaraan untuk keperluan mobilisasi tim survei
·         Persiapan tiket pesawat
·         penginapan

2.    Pemetaan topografi
Survei topografi adalah kegiatan mendapatkan data objek (buatan manusia dan alam) pada permukaan tanah. Kegiatan survei topografi meliputi; pencarian dan penemuan lokasi di lapangan, penetapan titik referensi, pengukuran objek, pengolahan data, dan penggambaran peta topografi. Survei topografi dilakukan secara terrestrial dengan teknologi total station (ETS). Survei topografi memerlukan data awal berupa posisi koordinat titik bor yang direncanakan. Berdasarkan posisi koordinat tersebut kemudian dapat ditetapkan wilayah yang akan disurvei.
3.    Desain lokasi dan akses jalan
Unsur – unsur pekerjaan desain adalah lokasi sumur bor rencana dan pemilihan jalan akses rencana. Pekerjaan desain memiliki kriteria sebagai berikut :
·         Menentukan lokasi sumur bor rencana pada daerah yang relatif datar
·         Menentukan lokasi sumur bor rencana dengan gangguan yang paling minimum
·         Memberikan beberapa alternative jalan akses rencana yang sesuai dengan criteria jalan
·         Meminimumkan efek lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan lokasi sumur rencana dan jalan akses terencana
·         Memberikan luasan lokasi sumur rencana paling minimum

a.      Desain lokasi
Desain lokasi sumur migas memiliki standar tersendiri yang harus ditaati oleh seluruh perusahaan minyak dan kontraktor dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pengeboran minyak. Kriteria lokasi sumur bor ini yaitu :
·         Topografi lokasi sumur bor relative datar
·         Tidak terdapat pemukiman
·         Terdapat akses jalan
·         Lebih tinggi dari muka air rata – rata

b.      Desain akses jalan
Jalan akses menuju lokasi sumur bor merupakan jalan yang hanya digunakan oleh kendaraan proyek, terutama kendaraan berat yang mengangkut peralatan pengeboran. Sehingga jalan akses yang direncanakan tidak memiliki standar tertentu dalam proses pembuatanya. Oleh karena itu digunakanlah standar yang telah ditetapkan Bina Marga untuk membuat jalan raya yang sesuai dengan keperluan pembuatan jalan akses menuju lokasi sumur bor. Kriteria jalan untuk lokasi sumur bor adalah sebagai berikut :
·         Akses jalan yang paling pendek dari jalan existing menuju lokasi sumur bor
·         Pengeluaran paling kecil dalam pembuatan maupun operasional dan pemeliharaan jalan
·         Menghindari rute terjal atau alternative yang paling sedikit proses cut and fill
·         Menghindari pemukiman yang berakibat kesulitan dalam hal pembebasan
·         Alternatif paling aman dan ramah lingkungan
·         Berjarak 5 km dari jalan eksiting ke lokasi sumur bor
·         ROW jalan 10 m
·         Hindari memotong jalur sungai

Rabu, 16 November 2011


Pengertian GPS



GPS

Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.

Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS). Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.

Sayangnya teknologi GPS di Indonesia masih belum banyak dikenal. Meskipun demikian perkembangan GPS di Indonesia terbilang pesat, terutama teknologi ini dipakai untuk di bidang militer, survei, pemetaan, bahkan beberapa menggunakan nya untuk mencari kendaraan yang hilang dan lain-lain. Pengguna perorangan pun sudah menggunakan layanan ini dengan secara gratis ataupun membayar biaya pemakaian tiap bulan contohnya penggunaan pada Google Earth.

Sebelum GPS dikenal, dahulu orang menggunakan beberapa tanda alam di dalam menentukan lokasi dan arah. Pada saat mereka berada di darat, mereka menggunakan beberapa acuan alam seperti pegunungan, pepohonan ataupun jenis bebatuan. Tanda-tanda alam di atas sifatnya tidak kekal apabila terjadi bencana alam diantaranya banjir yang mengakibatkan tanah longsor ataupun gempa bumi yg dapat menghilangkan semuanya itu.

Untuk menggantikan tanda-tanda alam tersebut, maka orang menggunakan Kompas sebagai penentu arah. Selain alat ini orang juga menggunakan rasi bintang tertentu sebagai penentu arah. Namun metode pengamatan bintang ini sangat memakan waktu karena orang harus menghitung sudut yang ada diantara bintang-bintang untuk menentukan arah bepergian di lautan yang luas.

Rabu, 09 November 2011

TUTORIAL SOFTWARE ER-MAPPER

Nama :Bisri Alfarisi
NIM : 0901688
TUTORIAL SOFTWARE ER-MAPPER
A.      Menentukan RGB
1.       Setelah membuka software er-mapper, klik file, pilih open, lalu klik menu volume, lalu pilih data yang telah anda simpan sebelumnya, lalu ok,

2.       Selanjutnya klik edit algorithm yang ada pada menu bar, lalu klik RGB 321
3.       Kemudian setting RGBnya sesuan dengan kebutuhan, misalkan untuk vegetasi, formasi RGBnya menggunakan 542


B.      Melakukan proses crooping
1.       Buka citra yang akan dicrooping

2.       Lalu, simpan hasil croopingannya dengan cara klik  save yang ada pada menu bar, misalkan diberi nama crooping, lalu file typenya menggunakan er-mapper Raster Dataset (.ers)

Lalu klik ok,

C.      Menentukan supervised classification
1.       Setelah anda membuka data citra yang akan diproses, lalu klik procces, lalu pilih classification, lalu klik ISOCLAS unsupervised classification,
2.       Isi datanya

3.        lalu klik ok

4.       Kemudian, pada menu Bar klik procces, lalu pilih  calculate statistic, kemudian pilih pata hasil croopingan tadi, lalu tekan ok
5.       Lalu klik edit, lalu pilih edit class/region, lalu klik autogen colour, klik fill saturation, kemudian close
6.       Lalu pada data citra klik kanan, lalu pilih cells value profile