Senin, 16 Mei 2011

Tahapan Pelaksanaan Survey


     
Proses pelaksanaan survey mencakup beberapa hal diantarannya :
*      Perencanaan dan persiapan
*      Pengamatan (pengumpulan data)
*      Pengolahan data
*      Pelaporan

œ        Geometri pengamatan
Geometri pengamatan yang mencakup geometri pengamatan dan geometri satelit akan juga mempengaruhi ketelitian posisi titik yang diperoleh dengan suevei GPS. Seperti yang ditunjukan. Geometri pengamatan mempunyai beberapa parameter antara lain :
-          Lokasi
-          Jumlah titik
-          Konfigurasi jaringan
-          Karakteristik Baseline
Parameter tersebut merupakan parameter yang mewakili geometri mpengamatan serta jumlah satelit serta lokasi dan distribusi satelit yang mewakili geometri satelit.
Dalam survey dengan GPS, geometri pengamatan harus didesain dengan sebaik mungkin, karena pengaruhnya tidak hanya pada ketelitian titik yang diperoleh melainkan juga pada aspek-aspek operasional yang berdampak Finansial.
œ        Lokasi titik GPS
Dalam pemilihan lokasi untuk titik suatu jaringan GPS perlu diingat bahwa tidak seperti halnya seperti survey terestis, survey GPS tidak mesti saling keterlihatan (invervisibility) antar titik-titik pengamatan. Yang diperlukan adalah pengamata dapat melihat satelit satellite visibility). Pada dasarnya lokasi titik Gps dipilih sesuai dengan kebutuhan serta tujuan pengamatan titik GPS itu sendiri.
œ        Jumlah titik GPS
Jumlah titik dalam jaringan GPS harus disesuaikan dalam dengan keperluan setra tujuan dari pelaksanaan survai GPS yang bersangkutan. Titik-titik kerangka GPS harus terdiri atas titik-titik yang telaha diketahui koordinatanya dan titik-titik yang akan ditentukan koordinatnya . titik-titik yang telah diketahui koordinatnya umumnya perlu diikut sertakan karena beberapa hal antara lain :
*      Untuk pendefinisian datum dari survai GPS tersebut
*      Dituntut oleh spesifikasi teknik dari survai GPS
*      Untuk penentuan parameter trasformasi antara datum GPS dan datum local
*      Untuk penetuan pengontrolan kualitas, serta
*      Untuk menjaga konsisiten dan homogenitas dari datum dan ketelitian titik
Disamping itu minimal satu titik mesti dijadikan sebagai titik datum dari survey GPS yang koordinatnya diketahui dalam sisitem WGS-84, dan perlu ditekankan pula bahwa secara umum jangan menggunkan koordinat yang diperoleh dari penentuan posisi secara absolute dengan data psudorange sebagai titik datum survai GPS, karena adanya kesalahan posisi titik datum sekitar 20 m akan mengakibatnkan kesalahan pada panjang baseline yang diperoleh sebesar 1 ppm.
œ        Karakteristik baseline
Berkaitan dengan Baseline, maka dalam survai dengan GPS, pengertian menyangkut dengan baseline trivial dan nontrivial (bebas).
Trivial adalah baseline yang dapat diturunkan (kombinasi linear) dari baseline=baseline lainnya dari satu sesi pengamatan. Baseline yang bukan trivial dinamakan baseline non trivial (baseline bebas).
œ        Konfigurasi jaringan
Perlu ditekankan bahwa pada survai GPS disebut titik-titik perse relative tidak terlalu mempengaruhi jaringan. Akan tetapi distribusi dari baseline bebas (nontrivial) yang digunakan, yang nantinya akan membentuk konfigurasu jaringan yang berbeda-beda seperti yang ditunjukan pada gambar.
Akan mempengruhi kualitas dari jaringan. Oleh sebab itu pemiliha lokasi titik-titik GPS terutama disesuaikan dengan tujuan dan keperluan survai, dan selanjutnya usahakan jumlah baseline bebas dan semaksimal dan seoptimal mungkin.
Selain itu patut diingat bahwa sebatas tahap perhitungan baseline, bentuk jaringan titik-titik GPS bukanlah suatu isu yang krusial dibandingkan dengan ukuran (besar) jaringan. Dengan kata lain panjang baseline sangat berpengaruh dibandingkan letak dan orientasinya. Sedangkan untuk keperluan penentuan cycle ambiguity, panjang baseline dalam suatu jaringan GPS sebaiknya bervariasi secara gradual dari pendek ke panjang (bootstrapping method). Tetapi dari segi menjaga tingkat dan konsisiten ketelitian titik-titik dalam jaringan, jarak antar titik sebaiknya tidak terlalu panjang dan juga titik-titik tersebut sebaiknya terdistribusi secara merata dan teratur.
Gambar

Patut juga dicatat bahwa bentuk dan besar jaringan GPS akan mempengaruhi jumlah dan distribusi dari titik tetap GPS yang yang diperlukan. Dari segi bentuk, GPS yang dibentuk melebar dan memanjang (jaringan koridor) untuk jaringan melebar, titik-titik tetap sebaiknya ditempatkan minimal pada tiga kuadran yang sumbu-sumbu koordinatnya berpusat ditengah jaringan dan pada jaringan koiridor titik-titik tetap di tempatkan disepanjang jarinagn seperti yang ditunjukan pada gambar


œ        Lokasi dan Distribusi satelit
Lokasi dan distribusi satilit sangat mempengaruhi kualiatas dari geometri pengamatan. Dalam hal ini sky plot dari satelit yang dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak komersial GPS akan sangat berguna untuk mengetahui jumlah, lokasi dan distribusi satelit yang akan teramati dari suatu lokasi tertentu. Yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam pengamatan yang optimal.
œ        Metode pengamatan
Metode pengamatan yang digunakan dalam melakukan survai dengna GPS ini adalah dengan menggunakan metode Absolut dan diferrential.
Kelompok kami menggunakan metode Diferrential diaman dalam metode ini dibagi lagi menjadi dua metode yaitu :
*      Statik
*      Kinematik



œ        Waktu dan lama pengamatan
Waktu dan selang waktu serta lamannya pengamatan baseline dalam suatu survey GPS sebaiknnya memperhitungkan factor-faktor berikut yaitu :
*      Jumlah satelit GPS yang diamati
*      Kekuatan dari satelit Geometri
*      Aktivitas ionosfer
*      Aktivitas pada suatu titik dan sekitarnya (lalu lintas dan lalu lalang manusia)
*      Obstruksi sinyal pada titik yang bersangkutan
*      Jenis receiver yang digunakan (satu atau dua frekuensi)
*      Aksesibilitas titik, serta
*      Waktu pergerakan antar titik
Waktu dan lama pengamatan GPS akan mempengaruhi tidak hanya ketelitian posisi yang diperoleh, tetapi juga tingkat kesuksesan dari penentuan ambiguitas fase sinyal GPS, serta efek dan proses penjalaran dari kesalahan dan bias terhadap ketelitian posisi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar