Rabu, 16 November 2011


Pengertian GPS



GPS

Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.

Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS). Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.

Sayangnya teknologi GPS di Indonesia masih belum banyak dikenal. Meskipun demikian perkembangan GPS di Indonesia terbilang pesat, terutama teknologi ini dipakai untuk di bidang militer, survei, pemetaan, bahkan beberapa menggunakan nya untuk mencari kendaraan yang hilang dan lain-lain. Pengguna perorangan pun sudah menggunakan layanan ini dengan secara gratis ataupun membayar biaya pemakaian tiap bulan contohnya penggunaan pada Google Earth.

Sebelum GPS dikenal, dahulu orang menggunakan beberapa tanda alam di dalam menentukan lokasi dan arah. Pada saat mereka berada di darat, mereka menggunakan beberapa acuan alam seperti pegunungan, pepohonan ataupun jenis bebatuan. Tanda-tanda alam di atas sifatnya tidak kekal apabila terjadi bencana alam diantaranya banjir yang mengakibatkan tanah longsor ataupun gempa bumi yg dapat menghilangkan semuanya itu.

Untuk menggantikan tanda-tanda alam tersebut, maka orang menggunakan Kompas sebagai penentu arah. Selain alat ini orang juga menggunakan rasi bintang tertentu sebagai penentu arah. Namun metode pengamatan bintang ini sangat memakan waktu karena orang harus menghitung sudut yang ada diantara bintang-bintang untuk menentukan arah bepergian di lautan yang luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar